- BULETIN SURVEILANS EDISI NOVEMBER 2025
- KADER DESA KESUGIHAN, IBU WIWIK, RAIH JUARA HARAPAN II LOMBA KADER BERPRESTASI TINGKAT JAWA TENGAH
- PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN SDIDTK
- LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS BRAGOLAN SEMESTER 1 TAHUN 2025
- TURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI, PUSKESMAS BRAGOLAN BEKERJASAMA DENGAN DOKTER SPESIALIS OBGYN
- CEGAH CAMPAK DAN HPV DENGAN BIAS
- SMD MMD PUSKESMAS BRAGOLAN
- Pengukuran Kebugaran Jasmani Siswa SD Di Wilayah Puskesmas Bragolan Purwodadi
- PUSKESMAS BRAGOLAN ANTI KORUPSI DAN GRATIFIKASI
- SADAR JAMILAH PUSKESMAS BRAGOLAN
SMD MMD PUSKESMAS BRAGOLAN

Puskesmas Bragolan
Kecamatan Purwodadi melaksanakan kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di wilayah kerja yang mencakup 14 desa.
Kegiatan ini dilaksanakan selama kurun waktu bulan September-Oktober 2025,
dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
mengenali, menganalisis, dan memecahkan masalah kesehatan yang ada di
lingkungannya.
APA ITU SMD DAN MMD?
Survey Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan
pengumpulan data dan informasi oleh masyarakat tentang berbagai masalah
kesehatan yang terjadi di lingkungannya. Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat
mengenal kondisi kesehatan, faktor penyebab, serta potensi yang dimiliki untuk
mengatasi permasalahan tersebut.
Sedangkan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) merupakan pertemuan antar
warga, tokoh masyarakat, perangkat desa, dan petugas kesehatan untuk membahas
hasil SMD. Dalam forum ini, masyarakat bersama-sama menentukan prioritas
masalah kesehatan dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasinya secara
gotong royong.
MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan SMD dan MMD
memiliki beberapa maksud dan tujuan, antara lain:
1. Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat terhadap masalah
kesehatan di lingkungannya.
2. Menggali potensi dan sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan
berbasis masyarakat.
4. Menyusun rencana tindak lanjut kegiatan kesehatan yang disepakati bersama.
5. Memperkuat kerja sama antara masyarakat, pemerintah desa, dan tenaga
kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
KAPAN DAN DI MANA KEGIATAN DILAKSANAKAN?
Kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan di 14 desa wilayah kerja
Puskesmas Bragolan, dengan jadwal sebagai berikut:
|
No |
Desa |
Tanggal
Pelaksanaan |
Waktu |
|
1 |
Jenar
Lor |
1
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
2 |
Karangmulyo |
2
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
3 |
Tlogorejo |
6
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
4 |
Plandi |
7
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
5 |
Pundensari |
8
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
6 |
Keduren |
13
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
7 |
Brondongrejo |
14
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
8 |
Bragolan |
16
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
9 |
Jenar
Wetan |
20
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
10 |
Jenar
Kidul |
21
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
11 |
Sumberrejo |
22
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
12 |
Sendangsari |
23
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
13 |
Kesugihan |
24
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
|
14 |
Ketangi |
29
Oktober 2025 |
09.00
WIB – Selesai |
SIAPA YANG TERLIBAT?
Kegiatan
ini melibatkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Bragolan (Bidan Desa, Perawat
Desa, Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku). kader kesehatan, perangkat
desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat setempat. Partisipasi aktif dari
seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini.
BAGAIMANA KEGIATAN DILAKSANAKAN?
Kegiatan dimulai dengan
pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) oleh kader kesehatan dan masyarakat
setempat untuk mengumpulkan data terkait masalah kesehatan. Data hasil SMD
kemudian dibahas dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk
menentukan prioritas masalah dan menyusun rencana tindak lanjut bersama.
HARAPAN
Melalui pelaksanaan SMD dan MMD tahun 2025 ini, diharapkan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Bragolan semakin peduli, tanggap, dan mandiri dalam
menghadapi permasalahan kesehatan, serta terjalin kerja sama yang lebih erat
antara masyarakat dan tenaga kesehatan demi mewujudkan desa yang sehat dan
sejahtera.


