- BULETIN SURVEILANS EDISI NOVEMBER 2025
- KADER DESA KESUGIHAN, IBU WIWIK, RAIH JUARA HARAPAN II LOMBA KADER BERPRESTASI TINGKAT JAWA TENGAH
- PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN SDIDTK
- LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS BRAGOLAN SEMESTER 1 TAHUN 2025
- TURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI, PUSKESMAS BRAGOLAN BEKERJASAMA DENGAN DOKTER SPESIALIS OBGYN
- CEGAH CAMPAK DAN HPV DENGAN BIAS
- SMD MMD PUSKESMAS BRAGOLAN
- Pengukuran Kebugaran Jasmani Siswa SD Di Wilayah Puskesmas Bragolan Purwodadi
- PUSKESMAS BRAGOLAN ANTI KORUPSI DAN GRATIFIKASI
- SADAR JAMILAH PUSKESMAS BRAGOLAN
PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN SDIDTK
1.png)
Stimulasi Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Balita Di Posyandu
Puskesmas Bragolan Purwodadi Melaksanakan Kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (
SDIDTK ) di wilayah kerja masing-masing ini Merupakan Program Pemerintah yang
harus dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun dengan menetukan umur
3,6,9,12,15,18,21,24,30,36,42,48,54,60
SDIDTK adalah Stimulasi,
Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang, sebuah program pemantauan
kesehatan untuk anak usia dini, terutama dalam 5 tahun pertama kehidupan,
Program ini mencakup stimulasi untuk merangsang perkembangan anak, deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan, serta intervensi atau rujukan jika
diperlukan.
Tujuan utama SDIDTK
Mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang (fisik, motorik, kognitif,
sosial-emosional, dan bahasa) sejak usia dini Mencegah gangguan tumbuh kembang
menjadi lebih berat. Memberikan intervensi dini agar anak bisa berkembang
secara maksimal.
Pertumbuhan:
Mengukur Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), dan Lingkar Kepala (LK) untuk
mengetahui status gizi dan mendeteksi kelainan fisik. Perkembangan: Menggunakan
kuesioner seperti Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan tes lainnya
untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan, gangguan pendengaran (Tes Daya
Dengar - TDD), dan gangguan penglihatan (Tes Daya Lihat - TDL).
Intervensi: Melakukan tindakan korektif atau
merujuk anak ke tenaga ahli (seperti psikolog, terapis wicara, atau dokter
tumbuh kembang) jika ditemukan penyimpangan. Kolaborasi Dengan Orang tua
sebagai pengamat utama tumbuh kembang anak, Tenaga kesehatan: Bidan, perawat,
dan dokter.Tenaga pendidik: Guru PAUD/TK.
Di wilayah kerja
puskesmas bragolan ada 45 posyandu yang terdiri dari 14 desa, Sdidtk akan dilakukan pada bulan
januari,april,,juni dan oktober setiap tahun. Kegiatan di mulai mengikuti
jadwal kegiatan posyandu setiap desa, dalam hal ini pelaksana kegiatan bidan
desa dan koordinator Sdidtk.
Sebagai Contoh
puskesmas bragolan yang melaksanakan kegiatan SDIDTK pada balita di posyandu
dengan mengunakan ceklis KPSP sesuai dengan umur balita dan hasil pemantauan
tumbuh kembang disampikan ke pendamping balita sehingga pendamping balita atau
ibu/bapak mengetahui tumbuh kembang balita sehingga kegiatan dapat berjalan
dngan lancar.
Untuk sasaran SDIDTK di wilayah Desa Tlogorejo dengan 2 posyandu yaitu Esti Makarti 1 dengan jumlah 25 balita dan di lakukan SDIDTK 3 balita dengan usia 15,18,20 bulan dan Esti Makarti 2 dengan jumlah 17 balita yang dilakukan dengan usia 12 dan 30 bulan, secara keseluruan dari evaluasi kami di Desa Tlogorejo dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti,harapan kami dengan dilakukan SDIDTK di wilayahn puskemas bragolan dapat mendeteksi dini tumbuh kembang pada balita dan balita dapat tumbuh dengan sesuai dengan usianya.
Pen : Eka Setyawati



